MAWAR JANUARI
Pro: NJ
suatu malam, di
awal tahun
kupejamkan mataku
untuk mengingat raut wajahmu yang layu
ketika semak-semak rimbun dengan embun
tipis senyummu
menghijau di padang belakang rumahku
di gerbang Januari,
setangkai bunga
mawar kugenggam erat
sebab tujuh hari
yang lalu
aku sempat
mencatat namamu
bersama merahnya
mawar itu
hari kemudian
pergi
ada yang
bersembunyi di tepi kali
ada yang menyepi
di balik sunyi
ada yang berjalan
menemani mimpi
kemudian ia pergi
bersama pagi
dulu, pernah kupinta senyummu
ketika mataku dilamurkan oleh serpihan-serpihan dahaga
rasa yang menyesakkan dada
dan jawab yang
bermakna ganda
bulan Juni
gerimis mengeras
di pucuk-pucuk ilalang
dan di hijau
warnanya, kucari dirimu yang hilang
entah untuk
berapa waktu
kau hanya datang
berkelebat lalu lenyap
bersama senyap
separuh kenangan
mengendap
di jalan kecil
menuju rumahmu
suatu waktu,
kusapa dirimu
dengan
puisi-puisi palsu
meski kau tahu aku yang datang waktu itu
kau tetap tak membukakan pintu
padahal aku sangat berharap bertemu
di lempengan magrib
bulan telah sabit
sajak ini ingin kusudahi
apalagi untuk mengingatmu kembali
kubutuh lebih dari sekedar secangkir kopi
yang kureguk di setiap pagi
selamat malam...wahai permata yang berkilau
tetaplah menjadi abjad di dinding-dinding surau
agar kelak aku bisa mengeja namamu
walau hanya dengan sebait puisi rindu
yang kadang bergelantungan di pohon jambu
ketika musim itu datang bersama waktu.....
Malang, 2008-2009 (by hamiddin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar