Rabu, 21 Maret 2012

Mawar Januari


MAWAR JANUARI
Pro: NJ

suatu malam, di awal tahun
kupejamkan mataku
untuk mengingat raut wajahmu yang layu
ketika semak-semak rimbun dengan embun
tipis senyummu menghijau di padang belakang rumahku

di gerbang Januari,
setangkai bunga mawar kugenggam erat
sebab tujuh hari yang lalu
aku sempat mencatat namamu
bersama merahnya mawar itu


hari kemudian pergi
ada yang bersembunyi di tepi kali
ada yang menyepi di balik sunyi
ada yang berjalan menemani mimpi
kemudian ia pergi bersama pagi

dulu, pernah kupinta senyummu
ketika mataku dilamurkan oleh serpihan-serpihan dahaga
rasa yang menyesakkan dada
dan jawab yang bermakna ganda

bulan Juni
gerimis mengeras di pucuk-pucuk ilalang
dan di hijau warnanya, kucari dirimu yang hilang
entah untuk berapa waktu
kau hanya datang berkelebat lalu lenyap
bersama senyap

separuh kenangan mengendap
di jalan kecil menuju rumahmu
suatu waktu, kusapa dirimu
dengan puisi-puisi palsu
meski kau tahu aku yang datang waktu itu
kau tetap tak membukakan pintu
padahal aku sangat berharap bertemu

di lempengan magrib
bulan telah sabit
sajak ini ingin kusudahi
apalagi untuk mengingatmu kembali
kubutuh lebih dari sekedar secangkir kopi
yang kureguk di setiap pagi

selamat malam...wahai permata yang berkilau
tetaplah menjadi abjad di dinding-dinding surau
agar kelak aku bisa mengeja namamu
walau hanya dengan sebait puisi rindu
yang kadang bergelantungan di pohon jambu
ketika musim itu datang bersama waktu.....

Malang, 2008-2009 (by hamiddin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar